![]() |
Ilustrasi seseorang menghadap belakang (Foto: https://www.freepik.com) |
Di negara di mana kami sudah kebal terhadap segala jenis teror, datanglah sekelompok orang yang mengira mereka bisa menakuti kami dengan bom dan peluru.
Kami sudah terbiasa dengan debt collector yang mengejar kami setiap hari. Bahkan sinetron berlebihan sudah menjadi bagian dari kehidupan kami sehari-hari. Teror kalian tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan sinetron Raam Punjabi yang penuh dengan drama tidak masuk akal.
Naik bus Sumber Kencono yang larinya seperti dikejar anjing sudah menjadi hiburan sehari-hari bagi kami. Kami malah menikmati duduk di samping supir dan berasa main Need for Speed. Belum lagi kopaja dan metromini yang membuat adrenalin kami terus terpacu.
Teror SMS dari "mama minta pulsa" atau telepon palsu yang mengaku kecelakaan sudah menjadi makanan sehari-hari. Kami malah tertawa dan membagikan ke media sosial, menjadikannya bahan guyonan bersama.
Kami memiliki politikus yang tidak takut apa pun, bahkan Tuhan. Mereka malah asik melambaikan tangan saat tertangkap kamera di TV, tidak peduli meski sedang dalam masalah besar. Gila? Memang. Itulah kami.
Jadi, wahai teroris, pulanglah. Kalian tidak akan pernah bisa mengintimidasi kami. Kami sudah gila semua di sini. Dan kami akan terus tertawa di tengah segala teror yang kalian coba ciptakan.