Ilustrasi pembelajaran daring (Foto: unsplash.com) |
Pernahkah kamu
membayangkan bahwa setelah sekian lama belajar di rumah, kamu harus mengikuti
perkuliahan luring? Hal ini mungkin menjadi kenyataan bagi banyak mahasiswa
pasca pandemi. Di satu sisi, beberapa universitas masih menerapkan sistem
perkuliahan jarak jauh karena berbagai alasan. Di sisi lain, banyak mahasiswa
yang ingin kembali ke perkuliahan tatap muka.
Kembali ke Kelas
Nostalgia dan Efektivitas
Bagi mahasiswa angkatan
baru, perkuliahan tatap muka mungkin menjadi pengalaman yang dinanti-nantikan.
Bayangkan suasana kelas yang ramai, diskusi seru dengan teman, dan interaksi
langsung dengan dosen. Hal ini tentu jauh berbeda dengan belajar di depan layar
laptop atau ponsel.
Perkuliahan tatap muka
juga dianggap lebih efektif untuk memahami materi perkuliahan yang kompleks.
Melalui penjelasan dosen secara langsung, mahasiswa dapat bertanya dan
mendapatkan jawaban dengan lebih mudah. Selain itu, interaksi antar mahasiswa
dapat membantu proses belajar mengajar dan membangun kerjasama tim.
Belajar Jarak Jauh
Fleksibilitas dan Aksesibilitas
Di sisi lain, belajar
jarak jauh menawarkan beberapa keuntungan yang tidak bisa didapatkan dari
perkuliahan tatap muka. Fleksibilitas waktu dan tempat menjadi salah satu daya
tarik utama. Mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan dari mana saja dan kapan saja,
tanpa harus terikat dengan jadwal dan lokasi kampus. Hal ini tentu
menguntungkan bagi mahasiswa yang memiliki kesibukan lain, seperti bekerja atau
tinggal di luar daerah.
Belajar jarak jauh juga
meningkatkan aksesibilitas pendidikan bagi mahasiswa yang tinggal di luar
daerah. Dengan daring, mereka dapat mengikuti perkuliahan tanpa harus pindah.
Hal ini membuka peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas,
terlepas dari latar belakang geografis mereka.
Dilema yang Harus
Dihadapi
Lantas, mana yang lebih
baik, kembali ke kelas atau terus belajar jarak jauh? Jawabannya tidak
sesederhana itu. Keputusan terbaik mungkin berbeda bagi setiap mahasiswa,
tergantung pada kebutuhan, gaya belajar, dan situasi pribadi mereka.
Mahasiswa yang lebih
menyukai interaksi langsung dan membutuhkan penjelasan yang lebih detail
mungkin lebih memilih perkuliahan tatap muka. Di sisi lain, mahasiswa yang
memiliki kesibukan lain atau tinggal di luar daerah mungkin lebih memilih
belajar jarak jauh.
Menemukan Solusi
Pada akhirnya, solusi
terbaik mungkin terletak pada kombinasi keduanya. Beberapa universitas telah
menerapkan sistem hybrid, di mana beberapa mata kuliah diadakan secara tatap
muka dan beberapa lainnya secara daring. Sistem ini memungkinkan mahasiswa untuk
mendapatkan manfaat dari kedua metode pembelajaran.
Penting bagi pihak
universitas untuk mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi mahasiswanya dalam
menentukan sistem perkuliahan yang tepat. Dengan dialog yang terbuka dan
komunikasi yang baik, diharapkan solusi terbaik dapat ditemukan untuk masa
depan pendidikan pasca pandemi.